Rabu, 31 Agustus 2011

goresan indah pemilik surga

Dengan perasaan bahagia aku mengemban amanah ini sendirian, karena memang hanya kepada kaum ku amanah ini diberikan... 9 bulan aku menjalani hari-hari dengan tetap membawa serta engkau kemanapun aku pergi.. andai saja bisa kuletakan engkau barang sedetik saja pasti itu akan mengurangi rasa pegal karena engkau yang selalu ada dalam tubuhku... namun aku menjalani hari-hari ini dengan ceria.. ku tanggung rasa sakit ini sendirian.. ku tanggung rasa pegal ini sendirian.. di ujung tiap malam selalu aku memohonkan rahmat dan keberkahan atas adanya engkau kelak dalam keluarga kecil ini...
Tiba saat kau akan lahir ke dunia... rasa sakit ini tak tertahankan.. ku pertaruhkan nyawaku demi kehadiranmu... jikalau Allah memanggilku saat ini yang aku lakukan adalah seperti pejuang islam pada saat melawan raja Fir’aun....
Wajah mungilmu sudah kulihat.. engkaulah permata hatiku.. engkaulah amanah terbesar dan engkaulah anugrah terindah..
Aku yang menyusuimu.. aku yang menggendongmu.. aku yang menidurkanmu.. aku yang menenangkanmu saat engkau menangis.. dan Kurawat engkau dengan sepenuh hati..
Tak kusangka engkau akan memiliki adik secepat ini.. saat usiamu baru 14 bulan sii adik kecil sudah menyusulmu untuk menemanimu bermain di dunia yang fana ini..
Kalian ber dua mulai tumbuh menjadi lelaki kecil yang pemberani dan gadis kecil yang selalu menangis.. aku relakan seluruh waktuku hanya untuk menjadi sandaranmu.. menjadi pundak dikala kau menangis.. menjadi selimut saat kau butuh kehangatan.. kudidik kau dan adikmu menjadi anak yang sholeh sholehah... karena sesungguhnya akulah madrasah pertamamu..
Kini kalian telah tumbuh dewasa.. banyak orang menyangka kalian adalah anak kembar.. karena usia kalian yang terpaut tidak cukup jauh.. ingin sekali aku tetap menikmati wajah manis kalian setiap hari,, namun apa daya kau harus pergi menjalankan amanah dan sejuta cita-cita yang kau impikan sejak kecil..
Ingatkah engkau wahai permata hatiku... saat engkau ingin menjadi seorang yang sukses.. saat engkau ingin membahagiakan orang-orang yang menyayangimu.. saat engkau ingin mempunyai gelar sarjana atau bahkan seorang insinyur... itu lah yang menjadi alasan kenapa aku merelakan engkau tinggal jauh dariku.. agar engkau bisa tersenyum manis menikmati kesuksesan akan cita-citamu..
1 hari tanpa dirimu bagaikan 1 abad lamanya.. dalam doaku selalu aku mohonkan atas keselamatanmu.. ketika aku tahu engkau akan pulang.. aku selalu menyediakan apa yang engkau sukai.. apa yang engkau inginkan.. dan seakan aku tak ingin melihat kekecewaan di wajahmu karena keinginanmu yang tak bisa ku penuhi,.. dan ketika engkau sudah ada di depan mataku.. seakan tak ingin waktu sedetikpun untukku melewatkan senyummu.. tak ku pedulikan berapa uang yang kau bawa.. tak kupedulikan berapa banyak barang yang kau bawa.. dan tak kupedulikan apa yang akan kau berikan kepadaku kelak atas perantauanmu.. yang ku pedulikan adalah sekarang engkau ada di sini.. di depan mataku..
Namun baru sebentar aku merasakan kebahagian ini.. aku yang seakan ingin selalu bersamamu.. aku yang ingin memenuhi kebutuhanmu setiap hari... dan aku yang memilikimu sepenuhnya.. sekarang engkau ingin pergi.. dan benar-benar pergi.. kau ingin membagi dirimu dengan yang lain dalam waktu secepat ini.. ketika sederet impian belum satupun tercapai..
Permata hatiku.. tak ku sangka secepat ini engkau memutus kan untuk menambah anggota baru dalam keluarga kecil ini.. tak ku sangka engkau akan membagi dirimu dengan yang lain...
Permata hatiku.. aku sadar tak selamanya aku akan memilikimu seutuhnya.. namun permata hatiku.. tak bisakah kau tahan niat baik mu ini barang 1 atau 2 tahun lagi??? Sungguh aku belum ikhlas.. dan aku belum siap jika akan kau bagi perhatian ini..
Kau masih terlalu muda permata hatiku.. dan kau belum tahu betapa beratnya kehidupan setelah itu...
Namun apa yang bisa aku lakukan permata hatiku.. jika kata-kata ini tak mampu lagi menahanmu.. jika rintihan ini tak lagi kau hiraukan...
Perasaan mencoba untuk ikhlas.. yang bisa ku lakukan untuk kebahagiaanmu kelak..
Karena sampai kapanpun engkau masih tetap “ Permata Hatiku”...

Goresan indah seseorang yang ditakdirkan bahwa “Surga ada di telapak kakinya”

Rabu, 24 Agustus 2011

Ketika Riia Jatuh Cinta

“ jangan-jangan kamu juga tertarik ya???”
“ ga mungkinlah... ngomong aja ga pernah” (nada penuh kebohongan)
Rasanya kejujuran ini tiada artinya lagi ku ungkapkan kepada seseorang yang menyimpan perasaan sama terhadap orang yang telah mencuri perhatianku...
Mengungkapkan kejujuran ini sama saja telah menyakiti sesama saudara...
Apalah arti dari kejujuran tentang cerita-cerita lama yang menurutku terlalu manis untuk dihapus begitu saja.. Cerita tentang Mug, tentang komputer yang error, tentang kereta kelinci, dan cerita manis lainnya...
4 perempuan yang mulai beranjak dewasa telah mengungkapkan satu alasan yang sama mengapa mereka mengagumi sosok lelaki seperti dia.. Dia yang katanya kalem,lembut,tak pernah bersuara keras, selalu memahami anak-anak... dan sifat-sifat serupa yang maknanya tentang keistimewaan “Si Mas” itu..
Andai saja mereka tau apa yang aku rasakan... aku juga merasa kehilangan saat “Si Mas” memutuskan untuk kembali ketempat dia dilahirkan..

Itulah anugrah yang banyak orang menyebut dengan “Jatuh Cinta”

Ketika Aku Jatuh Cinta...
Yang ku rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap...
Ketika lelaki yang tak halal bagiku, bergelayut dalam alam fikiranku, yang ku rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi...

Ketika rasa rindu mulai merekah di hatiku, yang aku rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sebuah rasa yang tak semestinya…

Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu…
Yang ada adalah malam-malam yang dipenuhi air mata penyesalan atas cinta-Nya yang ternodai…
Yang ada adalah kegelisahan, karena rasa yang salah arah…
Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit…

Ketika Aku Jatuh Cinta…

Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tersebut…

Tak ada kata-kata cinta dan rayuan…

Yang ada adalah kekhawatiran yang amat sangat, akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal bagiku…

Ketika aku jatuh cinta, maka perhatikanlah,
kegelisahan di hatiku yang tak mampu lagi memberikan ketenangan di wajahku yang dulu teduh…

Aku akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya…
Bahkan kendati Aku harus menghilang, maka itu pun akan aku lakukan...

Alangka kasihannya jika aku jatuh cinta…
Karena yang ada adalah penderitaan…

Tapi Riia…
Bersabarlah…
Jadikan ini ujian dari Rabbmu…

Matikan rasa itu secepatnya…
Pasang tembok pembatas antara kau dan dia…
Pasang duri dalam hatimu, agar rasa itu tak tumbuh bersemai…
Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang sempat tersingkap...

Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah hanya padaNya…

Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu…

Riia… Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya…
Karena bila memang kalian ditakdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu…

Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tak menghendakinya, maka tak akan pernah kalian bersatu…

Riia… Bersabarlah… Biarkan Allah yang mengaturnya...
Maka yakinlah... Semuanya akan baik-baik saja…

Semua Akan Indah Pada Waktunya…

buat Riia yang merindukan ketenangan, doa manis ini pedomanmu:

Ya Allah… kurniakanlah kami pasangan yang soleh…
yang menjaga dirinya…
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
yang sentiasa memperbaiki dirinya…
yang sentiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
yang baik akhlaknya…
yang menerima kami apa adanya…
yang akan membawa kami menuju Jannah Mu Ya Rabb…

kabulkan ya Allah…
kerana hati kami teramat lemah…

Minggu, 07 Agustus 2011

Surat Cinta dari MU

Wahai kekasihku...
Engkau yang senantiasa mencintaiku..
Engkau yang selalu menemaniku..
Engkau yang memberikan ketenangan...
Engkau yang terkadang cemburu jika aku memikirkan selain engkau..

Kekasihku yang mencintaiku..
Tak pernah sedetikpun engkau meninggalkanku..
Tak pernah sedetikpun engkau berpaling dariku..
Dan tak pernah sedetikpun engkau melupakanku..

Kekasihku..
Ketika jarak ini tak lagi menyatukan kita..
Ketika jarak menjadi pembatas..
Namun engkau meyakinkanku bahwa itu semua bukanlah penghalang..

Kekasiku...
Berlembar-lembar surat kau kirimkan kepadaku..
Berbaris-baris kalimat kau tujukan kepadaku..
Berjejer kata mesra kau ungkap untukku..

Namun kekasihku..
Sampai sekarang aku tak sanggup membaca itu semua..
Mulutku diam.. hati ini beku.. dan... aku tak sanggup..

Maafkan aku kekasihku..
Aku yang belum faham kata-kata indahMU..
Aku yang belum mengerti untaian kata mesraMU..
Aku yang terkadang mendustai kalimat-kalimatMU
Aku yang bodoh tak berdaya..

Ampuni aku kekasihku..
Jangan pernah sedetikpun kau tinggalkan aku..
Jangan pernah sedetikpun engkau berpaling dariku..
Jangan pernah sedetikpun kau melupakanku..

Aku mohon kekasihku..
Sabarkan hatiku ..
Kuatkan imanku..
Berkahi aku dan keluargaku dengan rahmatmu..

Tuhan kaulah cintaku..