Jumat, 17 Agustus 2012

Kenangan dibalik "bukber" (buka bersama)



Ramadhan tahun ini emang penuh warna...

Serangkaian acara “BUKBER” (buka bersama) ramai diadakan, mulai dari keluarga kecilku, sampe bukber dalam rangka ngerayain ulang tahun Rafli sii terong, 

buka bersama bareng temen-temen juga banyak sekali, mulai dari buka bersama gratis traktiran dari agis dan sii kribo yang maju pimnas, buka bersama temen-temen elektro, buka bersama  anak-anak  TPQ dan TK, buka bersama temen-temen pondok, sampe yang terakhir hari ini buka bersama temen-temen SD...

bukber gratisan dari agis dan kriboo



bukber anak elektro


bukber temen-temen pondok


tadi sore , bertempat di outlet makan “bee’s” paragon mall, inilah buka bersama yang terakhir ,
tadi aku ketemu sama si sadha (temen kuliah) yang mungkin lagi jalan-jalan bareng mbak nya.. dari sekian banyak outlet makanan, kenapa akhirnya dia malah ikut-ikutan bukber di tempat yang sama denganku... setelah ngeliat sadha pergi jalan-jalan bareng mbaknya tadi , malah membuatku teringat akan seseorang yang dulu selalu menemani jalan-jalan, nganter kesana-kemari, belanja-belanja, tapi sekarang keadaan sudah berbeda,,, mungkin momen seperti itu tidak akan pernah aku dapatkan lagi.. dan dialah mas Rio, saudara kandungku satu-satunya..

tepat 1 tahun yang lalu, aku masih pergi bareng, jalan-jalan, belanja-belanja.. tapi tahun ini.. ??? :)


kalau orang yang tidak tahu, ngeliat kita lagi jalan berdua, mungkin dikira kita bukan kakak beradik,, itu karena usia kita yang terpaut hanya 14 bulan, dan postur tubuh kita sama-sama besarnya.. hhahha...

ini beberapa foto bareng mas rio..
ketika jadi panitia pembagian zakat



lebaran 2010


jalan-jalan tugu muda


ketika ulang tahunku ke 21

sebelum akad nikah mas rio


dan kini...

Dia telah berdiri, coba berlari
Tak pernah dia jelang hidup yang inginkan
Kilau hari-hari dan birunya langit
Terhapus rasa indah, terpejam oleh lelah

Dalam lelahnya mata nikmat dunia menjelma
Sejenak dia berharap malam tanpa batas
Bunda selalu tanamkan jangan pernah meyerah
Jalani dan panjatkan, kelak syukur kau ucapkan


Pada diri Nya ku mohonkan
Mudahkan hidupnya, hiasi dengan belai-Mu
Sucikan tangan-tangan yang memegang erat harta
Terangi harinya dengan lembut mentari-Mu
Buka genggaman yang telah menjadi hak mereka
(lihat,dengar,rasakan)

Rabu, 15 Agustus 2012

Renungan kisah "Zahrana"

Akhirnya aku bisa bernafas lega...

Setelah 1 minggu blog tercinta ku ini di sandra oleh akun google+, kini aku bisa mencurahkan isi hatiku dan membagikan hal-hal yang mungkin bisa untuk di bagi kepada kalian..

Untuk sekarang ini, jadi mahasiswa tak doyan kampus tanpa blog itu rasanya es batu banget...

Dingin, kaku dan serasa tak ada tempat untuk membagi cerita..

Puasa romadhon tinggal beberapa hari lagi, kegiatan ku di TK pun sudah mulai libur..
Inilah saatnya aku menyelesaikan urusan pribadiku, mulai dari bayar pajak motor, servis motor, bayar DP travel sampe ngitung THR.... hhahhaaa...

 Dan hari ini adalah jadwalku pergi bareng temen-temen pondok.. Ya... kita sudah menantikan ini setahun yang lalu, yaitu nonton film “Cinta Suci Zahrana” karangan Habiburrahman el-shirayz...





Film yang mengisahkan seorang wanita berprestasi dengan berbagai macam penghargaan , namun belum menemukan pendamping hidupnya, berbagai lamaran sempat datang padanya, namun tidak ada satupun yang cocok dengan dirinya, hingga ia lelah dan kemudia lamaran yang terakhir muncul dari mahasiswanya sendiri..

Begitulah misteri jodoh, ketika dicari, akan sulit untuk menemukannya, namun ketika kita sudah memasrahkan itu kepada sang pemilik segalanya, jodoh itu akan datang dengan sendirinya..

Kegelisahan , kedukaan dan air mata adalah bagian dari sketsa hidup dan kehidupan kita sekalian hamba di dunia ini. Tetesan air mata yang bermuara dari hati dan berselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan hingga mencipta keresahan dan kebimbangan.

Kedukaan karena kerinduan yang teramat sangat dalamnya menyebabkan kepedihan yang menyesakkan ruang dada.
Jiwa yang rapuh pun mengadu , berkeluh-kesah pada alam serta isinya , bertanya di manakah pasangan jiwa berada. Lalu hati menciptakan serpihan kegelisahan , bagai anak kecil yang kehilangan ibunya.
Keinginan bertemu pasangan jiwa , bukankah itu sebuah fitrah seorang hamba ??? Semua itu hadir tanpa disadari sebelumnya hingga tanpa sadar telah menjadi bagian hidup yang tidak boleh dipisahkan lagi.

LETIH... Sungguh letih jiwa raga. Sendiri mengayuh biduk kecil dengan rasa hampa tanpa tahu adakah belahan jiwa di luar sana? ?? NAMUN.. kehidupan manusia bukan hanya untuk dunia fana ini saja karena masih ada akhirat yang kekal abadi.

Memang , setiap manusia telah diciptakan berpasangan , Seseorang yang belum menemui pasangan jiwanya , Insya ALLAH akan dipertemukan suatu hari nanti. Keresahan dan kegelisahan janganlah sampai mengubah pandangan kepada Pemilik Cinta. Berserah kepada Maha Pemurah. Kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya , karena DIA Maha Memberi dan Maha Pengasih.

Ikhtiar , munajat serta untaian doa tiada habis-habisnya dicurahkan kepada Pemilik Hati.
aku sadar tak usah membandingkan diri dengan orang lain , karena DIA pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya , meskipun adakalanya diriku tidak menyadarinya.

tak perlu bersedih lalu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwa.
Menangislah karena air mata permohonan kepada-Nya di setiap sujud dan keheningan pekat malam.
Jadikan hidup ini penuh dengan harapan yang baik kepada Pemilik Jiwa. Bersiap menghadapi putaran waktu hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas bernilai ibadah kepada Maha Pencipta.

Bukankah kalau sudah saatnya tiba , jodoh tidak akan lari ke mana karena sejak roh telah menyatu dengan jasad , siapa belahan jiwamu telah tersurat. Sabarlah , bukankah mentari akan selalu menghiasi pagi dan malam senantiasa indah dengan sinar lembut rembulan dipagar bintang.

Senyum dan hapuskan air mata serta hilangkanlah lara di jiwa. Terima semua sebagai bagian dari perjalanan kehidupan yang ku jalani. Hingga , kelak aku akan rasakan tidak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat bersendirian.

Duhai hati.. bersabarlah.. Insya ALLAH.. tetap berusaha memperbaiki diri.. semoga diri ini segera menjadi sayap kiri kaum adam.. sehingga dapat terbang bersama dengan lengkap.. untuk mendapatkan ridho ILLAHI.. terbang ke syurga ILLAHI.. aamiin ya Rabbal 'alamin. . . .

Jumat, 03 Agustus 2012

I'll fight alone..

Hmmm...

1 bulan tak menengok tempat ini, rasanya kangen..

Karena disanalah aku berpulang jika tidak ada tumpangan
aku mendapat inspirasi orang-orang hebat yang pantang menyerah, 
aku melihat keletihan untuk menyelesaikan skripsi
dan di sanalah terkadang aku bisa merasakan betapa indahnya “sendiri”

ya.. tempat itu masih sama .. perpustakaan pusat universitas negeri semarang..

terlalu kangennya dengan yang namanya perpustakaan,
aku mencoba mengobati dengan mendatangi perpustakaan wilayah di jalan sriwijaya..

hari ke 10 bulan ramadhan ini, cuaca masih seperti biasa, panas..
tapi inilah yang dinamakan perjuangan untuk mengendalikan hawa nafsu..
sendiri , aku melangkahkan kaki ke lantai 3 perpustakaan itu, ternyata belum ada yang berubah dari 3 bulan yang lalu..

duduk di meja panjang dan besar urutan ke 2 dari pintu masuk, aku membuka notebook dan menyalakannya..

ok.. sinyal wifi ternyata masih lumayan cepat untuk sekedar refreshing di jejaring sosial ataupun membuka halaman google.. suasana tenang, nyaman, sejuk (karena memang ada AC) inilah yang aku rindukan dari tempat ini...

30 menit berlalu dan aku masih berkutat dengan obrolan di jejaring sosial.. seketika aku ingin melihat jadwal kuliah semester 5.. halaman sikadu mulai terbuka dan inilah pilihan jadwal untuk semester 5...
Aku tak bereaksi apa-apa, yang aku rasakan hanya bingung...

Ku baca jadwal itu dengan seksama, dan yang menjadi pusat perhatianku adalah, kenapa kuota tiap kelas hanya 20 orang, dan 1 mata kuliah bisa dibagi menjadi 5 kelas..

Itu tak seperti biasanya..

Kepanikan mulai muncul..

Jika 1 kelas hanya aku dan yang lainya adalah mahasiswa semester atas yang mengulang atau mahasiswa tingkat bawah yang mendapat bonus mata kuliah..

Kalo nanti teman-teman ku tidak sama dengan yang dulu..
Kalo aku tidak bisa sekelas lagi dengan temenku yang sering minjami kamar kosnya..
Dan serangkaian kepanikan yang lain...
Aku masih belum beranjak dari halaman sikadu,,
Mencoba menangkan diri bahwa semua akan baik-baik saja..

Menghela nafas, memejamkan mata sesaat...

Tenangkan aku ya ALLOH..

Dan aku masih teringat akan penurunan IP ku semester lalu, tak ada siapapun yang salah, hanya aku yang kurang serius,,

Kemudian mengingatkan aku akan IP teman yang selalu aman padahal dia sendiri mengakui tak ada satupun mata kuliah yang dia benar-benar mengerti.. inilah yang dinamakan keberuntungan..

Sempat aku merasa tidak adil dengan hasil ini..
Tapi inilah realita, inilah kenyataan indah yang mengingatkan aku untuk tidak takabur, tidak cepat puas dengan hasil, dan selalu ingin bersimpuh di hadapannya..

Aku masih diam..
Apakah inilah saatnya aku untuk mandiri??
saatnya aku untuk menentukan hasilku sendiri
saatnya aku untuk menentukan jalan hidupku sendiri..
Terlepas dari apapun efek yang ditimbulkan jika aku mendapat IP cumlaude  , aku masih merindukan itu.. 

Jika memang aku harus memilih jadwal sendiri, tanpa ada keterikatan dengan orang lain
Jika memang aku harus berjuang menyelesaikan 10 mata kuliah ini sendiri dan menikmati sendiri apapun hasilnya nanti

Semoga kemudahan selalu menyertaiku,

Apapun hasilnya nanti, turun lagi atau naik menuju cumlaude, semga menjadi berkah untuk kehidupanku selanjutnya,

Dan semoga ilmu yang aku dapatkan bisa ku tulis dan kuletakan bersama buku orang-orang bermanfaat lainnya di perpustakaan ini sebagai wujud terimakasihku atas semuanya dan aku persembahkan ini untuk semua orang yang tetap semangat bangun dari kegagalan..

Amin..