Bersama
kesulitan ada kemudahan
Bersama
kesulitan ada kemudahan
-QS
Al-Insyirah (94) : 5-6
Man
Jadda Wajada
Allah
tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai kaum itu mengubah nasib mereka
sendiri
-QS
Al-Anfal (8) : 53
Saat
menulis catatan ini, memoriku berkelebat mundur dalam bayangan keribetan.
Ke-Ribet-an menyelesaikan revisi ujian skripsi. Ke-Ribet-an menghadapi
kenyataan sebagai “mahasiswa yang gagal wisuda”
Tidak
ada keberhasilan yang instan. Ada banyak anak tangga yang harus dinaiki sebelum
sampai ke puncak. Ada jalan yang harus di lewati sebelum sampai ke tujuan. Dan
percayalah selalu ada cerita dibalik setiap kesuksesan. Melalui penciptaan
manusia, Allah SWT sesungguhnya mengajarkan kepada manusia bahwa segala sesuatu
pasti melewati suatu proses.
Dan
sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim) kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci
Allah, Pencipta yang paling baik.
-QS
Al-Mu’minun (23) : 12-14
Allah
SWT mengajarkan kepada manusia agar selalu berusaha dengan melewati sunatullah.
Di bumi berlaku sunnatullah yang benama timbale balik. Menurut hukum energy,
E1=E2. Energy yang masuk sama dengan energy yang keluar.
Kejadian
yang membuat terkejut ketika 3 hari sebelum penutupan pendaftaran wisuda
periode 2. Surat bukti validasi terakhir tidak bisa di validasi oleh pak
sekjur. Aku mengira ini hanya kesalahan system. Tapi ternyata ini juga bagian
dari kelalaianku. Karena pada Semester 7 aku belum mengambil mata kuliah
skripsi. Bu Dewi selaku kepala Sub Bagian Registrasi memberikan pernyataan yang
cukup mengejutkan, bahwa nilai skripsi dan surat validasi baru bisa tervalidasi
ketika yudisium semester 8 pada tanggal 18 Juli 2014 dan itu artinya aku GAGAL
wisuda di periode 2 yang dilaksanakan tanggal 10 Juni 2014.
Aku
dan dita tetap berusaha semaksimal mungkin untuk tetap bertahan di wisuda
periode 2. Ternyata Allah memberi harapan yang membuat kita semakin bertekat
untuk menyelesaikan ini. Batas akhir pendaftaran wisuda diundur hingga 1 minggu
kedepan karena jumlah peserta wisuda belum mencapai kuota.
Selama
seminggu , aku dan dita sibuk mencari surat rekomendasi dari Pembantu Rektor 1
agar mata kuliah skripsiku di input di KRS Semester 7, birokrasi surat menuju
Pembantu Rektor yang tidak mudah membuat kita harus bolak-balik ke Sekjur, membuat
surat pernyataan menuju kepala Jurusan, menunggu surat Tembusan dari Pembantu
Dekan sampai ke Pembantu Rektor dan kembali lagi ke Sub. Bagian Registrasi. Dan
kita percaya bahwa Allah akan member sebaik-baik balasan atas semua usaha yang
sudah dilakukan.
Akhirnya
jerih payah selama 1 minggu membuahkan hasil. Hari terakhir pendaftaran wisuda,
kita berhasil mendaftarkan diri sebagai peserta wisuda periode 2 , tanggal 10
Juni 2014.
Proses
merupakan bayaran untuk sebuah pencapaian, yang kadang-kadang terasa begitu
pahit. Manusia harus selalu di uji dengan usahanya untuk menggapai
kesuksesannya. Dan Allah tidak pernah tidur, Dia tidak alpha dengan setiap
usaha yang kita lakukan untuk meraih cita-cita dan impian kita, perlu adanya
ikhtiar yang sungguh-sungguh dan maksimal sesuai dengan kemampuan. Man Jadda
Wajada !!!
Satu
hal yang aku yakini, memang kita hanya punya 2 tangan untuk menggapai, 2 kaki
untuk melangkah dan satu akal pikiran yang kadang lelah. Tetapi ketika kita
sudah memaksimalkan apa yang kita punya, maka Allah yang akan bekerja untuk
menyelesaikan urusan kita. Dan itulah yang terbaik.
Aku,
Dita dan kita semua sebenarnya memiliki kunci sukses, tergantung kita mau
mempergunakannya atau tidak
Terima
kasih….
Terima
kasih atas proses pembelajaran indah ini…
eciee sing meh wisuda :D
BalasHapussukses pit wisudane
btw aku duwe blog jg lo, www.anewsimplelife.com <---- promosi
proses merupakan sebuah bayaran untuk pencapaian? kadang proses lebih berharga dari sebuah pencapaian, menurutku lo
okeee..
BalasHapusaku sudah S.Pd. lhooo... :D
inilah yang dinamakan pembelajaran proses