Rabu, 24 Oktober 2012

be The JOSH (JOmblo SHolihah)


akibat ikut nimbrung ngegosip bareng temen-temen yang lagi ngobrolin seseorang yang mereka anggap "MAS"

temen         : "yak, mas ku disini, "mas-nya" si "ini" di jakarta, "mas-nya" si "itu" di irian"
                    " LHA mas mu???"

aku            : (tanpa mikir dan sok GA mudeng maksud pertanyaan temenku)
                    "masku?? tuh mas Rio di KUPANG"
                   
temen        : *&^*((()&&&%%^????
----------------------------------------------------------------------

di TPQ..
mbak ria cocok deh sama mas "itu"
seprofesi, taat ibadah, baik..

di sekolah TK..
"Bu ria cocok deh sama mas "ini".."
 udah sarjana, udah kerja, insya ALLOH udah mapan, ganteng, baik, murah senyum, agamanya juga bagus

di Kampus..
yak, kamu cocok deh sama si "dia"
sholatnya bagus, ga neko-neko kaya' yang lain, jujur, tanggung jawab, berjiwa dagang juga

haduuuwwwhhh...
ampun DJ...
terima kasih doa-doa dari kalian yang mengatakan " kamu cocok deh sama mas ini, mas itu, si dia"
semoga malaikat senantiasa mengAMINi,  ALLAH segera mengijabah dan segera memberikan "MAS" yang TERBAIK untuk jadi imamku nanti....

.........................................................

WAITING TRESNO


Bosan, Boring , Bete


Yuppsss, pastinya aku (juga kalian) pernah merasakan bosan apalagi yg namanya
... "WAITING TRESNO JALARAN ORA TEKO TEKO"
diatas bahasa Planet kalo diterjemahkan dalam bahasa "Manusia" kurang lebih artinya "Menunggu Rasa Sayang(Jodoh) yg Ga Datang2"

Memang kebosanan adalah hal yang paling membunuh jiwa.
Dan tahukah "kita" kapan kebosanan datang selain saat "WAITING"??

Yuppsss  !!! yaitu ketika semuanya berjalan dengan mudah tanpa ada tantangan.....

Jadi, jadikan ujian, cobaan & masalah2 yg hadir sebagai sebuah tantangan bagi kita untuk membuktikan bahwa kita adalah jiwa2 yang "MAMPU BELAJAR" dan bisa berubah lebih baik,.... Ga mudah sieh, tapi ga ada yg ga mungkin khan ???


Kebanyakan manusia tidak begitu saja menempuh jalan yang disyariatkan penciptanya. Kadang mereka membuat aturan sendiri pada beberapa masalah. Pada masalah menjalin hubungan dengan lawan jenis ini kebanyakan manusia menempuh jalan awal pernikahan dengan pacaran, sesuatu yang tidak disyariatkan Sang Pencipta.

Melalui pacaran, pasangan yang berpacaran berharap bisa mengenal kepribadian dan seluk-beluk pasangannya sebelum akhirnya memutuskan untuk menempuh hidup bersama. Walaupun lazim dilakukan manusia saat ini, ada juga yang tidak mengambil jalan pacaran ini, mereka menjadi generasi muda tanpa pacar dan hidup tanpa pacaran, bahasa gaul saat ini mencap mereka dengan gelar jomblo.


Beberapa macam alasan saat orang mengambil pilihan untuk menjadi jomblo.
=================================================

1. Studi dulu
--------------
Sebagian anak muda merasa sadar akan pentingnya ilmu yang harus ia pelajari, sehingga mereka menunda masalah hubungan dengan lawan jenis dengan alasan karena masih sekolah/kuliah. Tidak bisa dipungkiri hubungan dengan lawan jenis berpotensi untuk mengganggu konsentrasi, apalagi jika hanya sekedar pacaran.

2. Kerja dulu
---------------
Kebanyakan orang tua juga setuju dengan alasan ini jika anaknya menjomblo. Biar kerja dulu, (agak) mapan dulu, biar bisa memberi makan anak orang, setelah itu silahkan pacaran!, demikianlah. Orientasi bekerja tentu saja mencari penghasilan. Dengan demikian, yang belum bekerja dan tak ingin merepotkan orang tuanya mengambil alasan ini untuk tidak berpacaran.


3. Malu kepada lawan jenis
-------------------------------
Ini alasan yang berhubungan dengan kepribadian, pada dasarnya malu adalah sikap terpuji, dalam banyak hal seharusnya kita mempunyai akhlak malu ini.

Dari Ibnu Umar Radliyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Malu adalah sebagian dari iman.” (Muttafaq Alaihi)

Dari Ibnu Mas’ud Radliyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Di antara nasehat yang di dapat orang-orang dari sabda nabi-nabi terdahulu ialah: Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu!” (HR. Bukhari)


Dalam pergaulan dengan lawan jenis, malu seharusnya lebih dikedepankan dan inilah sifat yang terpuji di mata syariat. Namun, adanya malu pada seseorang bisa jadi bukan karena orang itu sadar syariat, tetapi karena merasa tidak percaya diri, malu yang seperti ini bisa hilang ketika suatu saat kelemahan-kelemahan diri bisa diatasi. jadi jangan heran jika tiba-tiba si pemalu menjadi pemberani dalam pergaulan lawan jenis setelah kelemahannya teratasi.

4. Karena ALLAH Subhanahu wa ta’ala
-------------------------------------------
Alhamdulillah inilah alasan yang tepat, mengapa menjomblo?

Karena pacaran TIDAK DISYARIATKAN dan SARAT MAKSIAT.

Memang ketika ingin menikah harus mengenal dan mengetahui calon pasangan hidup, namun pacaran bukanlah cara yang mesti ditempuh. informasi mengenai calon pasangan hidup bisa diperoleh lewat sumber yang terpercaya; keluarganya, teman dekat maupun saudaranya tanpa harus mendekati si dia.





AGAR JOMBLO TETAP PD (Percaya Diri)



1. Niatkan karena Allah Subhanahu wata’ala
---------------------------------------------------
Inilah yang menyebabkan kita jadi percaya diri dalam status jomblo, ditengah-tengah kerumunan muda-mudi yang terjerumus dalam pacaran. InsyaAllah dengan berbekal niat seperti ini kita memperoleh pahala dari Allah Subhanahu wata’ala, sebab, kita meninggalkan perbuatan maksiat dalam rangka mendapatkan keridhoanNya.

2. Yakini bahwa aktivitas pacaran adalah maksiat
--------------------------------------------------------
Di dalam pacaran ada serangkaian aktivitas maksiat yang mengantarkan pelakunya pada perbuatan zina. Mulai dari melihat, memegang, bersepi-sepi, dst. Yakini bahwa pacaran adalah perbuatan munkar, sehingga kita pun tenang mengatakan “ALHAMDULILLAH, AKU JOMBLO”.

3. Tenang dengan takdir Allah Subhanahu wata’ala
----------------------------------------------------------
Fitrah manusia memang selalu tertarik dengan lawan jenisnya, keinginan untuk menyalurkan ketertarikan kepada lawan jenis adalah sesuatu yang manusiawi. Namun jangan sampai hal ini membuat kita menempuh jala yang dilarang Allah Subhanahu wata’ala.

Yakinlah dengan takdir Allah Subhanahu wata’ala, bahwa masa-masa itu akan datang (pernikahan).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah telah menulis (di Lauhu Mahfuzh) segenap takdir makhluk 50.000 TAHUN sebelum Ia menciptakan langit dan bumi” (HR. Muslim)

Ibnu Umar berkata,
“Demi Alah yang jiwa Ibnu Umar berada di tanganNya. Seandainya salah seorang dari mereka memiliki emas sebesar gunung Uhud lalu dia infakkan di jalan Allah, tidak akan diterima oleh Allah sebelum ia beriman kepada qadar/takdir.”

4. Banyak-banyak melakukan amalan sholih
-------------------------------------------------
Gunakan setiap waktu yang diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala dengan memperbanyak amalan sholih yang sesuai. Misalnya puasa sunnah, sholat malam, menghafal Al-Qur’an, birrul walidayn, dsb. Kesibukan dalam hal kebaikan ini akan memupus keinginan hati terhadap hal-hal yang dimurkai oleh Allah Subhanahu wata’ala.

5. Gunakan waktu dengan sehebat mungkin
-------------------------------------------------
Jangan sampai waktu yang ada kita gunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi dunia dan akhirat kita, waktu luang yang tidak dimanfaatkan dengan baik merupakan penyakit berbahaya bagi pemikiran, akal dan badan.


--------------------------------
Masalah REJEKI dan JODOH adalah urusan ALLAH..
Tugas kita adalah ........................
Memastikas agar cara menjemputnya dengan benar..
Ini juga merupakan bentuk ibadah kepada ALLAH..

Orang yang sengsara bukan orang yang TIDAK CUKUP,
melainkan orang yang kebutuhannya melampaui batas..



keep be the "JOSH" (JOmblo Sampai Halal)
inget...
JOmblo Sampai Halal,
BUKAN Jomblo Sampai Mati,
BUKAN Ikatan Jomblo Imut,
BUKAN Ikatan Jomblo Alay,
tapi JOmblo Sampai Halal yang mencoba menjadi Jomblo tapi Sholih-Sholihah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar