Sabtu, 03 Maret 2012

"NEGERI 5 MENARA"
Motivasi kuuuuu.. :)

22.30 Waktu Simpang Lima Semarang..
Ya ALLAH Selamatkan kami,
Ya ALLAH Selamatkan kami
Ya ALLAH Selamatkan kami
Mulutku tak henti-hentinya meminta agar ALLAH selalu melindungi aku dan yuli dalam perjalanan pulang,
Keinginan ku untuk nonton film “ NEGERI 5 MENARA” tercapai sudah..
bersama yuli , aku berangkat 1 jam sebelum film dimulai,,



Sungguh sebuah film yang Te Oo Pe Be Ge Te...
Inilah sedikit tentang film “NEGERI 5 MENARA”
Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau.

Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok.

Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses.

Dia terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.

Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar. (http://negeri5menara.com/index.php/intipisi/sinopsis)

Film yang sekarang menjadi motivasi besarku..
bahwa tak ada yang tak mungkin,
Ketidak Sungguh-sungguhan ku kuliah di semester 3 kemarin yang membuat IP ku turun..

Ketika sebilah pisau tumpul digunakan untuk memotong sebatang kayu, tentu itu akan sulit. Tetapi, siapa yang bersungguh-sungguh untuk memotong nya pasti sebatang kayu itu akan terpotong.
Intinya BUKAN YANG PALING TAJAM, TETAPI YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH !!!

Ketika impianku untuk bekerja di PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA mulai pupus, aku harus bisa menjadi seorang PENDIDIK yang hebat. Permasalahanya bukan siapa yang pintar,cerdas,dan LULUS dengan IP cumlaude, tetapi yang bersungguh-sungguh menjadi seorang PENDIDIK dia yang akan menjadi ORANG BESAR !!!
karena ORANG BESAR bukan karena BESAR BADANYA, bukan karena pemimpin partai dan dia juga bukan PRESIDEN...
ORANG BESAR adalah “Dia yang mau MENGAJARKAN dan BERBAGI ILMUnya dimanapun , kapanpun dan kepada siapapun..

MAN JADDA WAJADA
AKU BISA KARENA AKU BERSUNGGUH-SUNGGUH !!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar